Tentara Jepang Ini Rela Cacat Permanen Demi Bantu Indonesia Usir Belanda


Sekitar 1.000 tentara Jepang tinggal di Indonesia setelah perang dunia kedua selesai, terutama setelah Jepang menyerah dari Sekutu dengan dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan Hiroshima.
Dari jumlah seribu orang sekitar 400 orang meninggal, sisanya sekitar 400 orang. Itulah yang diungkapkan seorang prajurit Jepang saat perang dunia kedua yang tidak pulang ke Jepang tetapi malah membantu para gerilya pejuang kemerdekaan Indonesia terutama di pulau Jawa, Sakari Oono atau nama Indonesianya Rahmat, kini berusia 94 tahun.
"Saat itu saya berusia 22 tahun bekerja untuk tentara Jepang, masuk Indonesua tahun 1942. Setelah 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu, banyak tentara Jepang diperintahkan pulang tetapi saya tetap berada di Indonesia karena melihat tentara Indonesia dengan segala kekurangannya berusaha melawan Belanda yang kemudian masuk lagi ke Jawa saat itu, tetapi gerilya Indonesia itu dengan keterbatasan granat dan bambu runcing tetapi semangat besar ingin merdeka dari Belanda yang mau menjajah Indonesia lagi. Makanya saya bantu tentara Indonesia tak mau pulang," papar Ono yang muncul di acara TV Asahi, 24 Januari 2014 pada program 'Desa Dunia, di tempat ini ada orang Jepang'.
Oono tahun 1950 menikah dengan orang Indonesia bernama Darkasih dan kini punya 9 anak, tinggal di kota Batu Malang Jawa Timur.Dari antara 600 tentara Jepang yang tersisa di Indonesia, kemudian 45 orang kembali ke Jepang tetapi data yang ada 324 orang tetap di Indonesia. Sisanya tidak diketahui keberadaannya, apakah masih ada di Indonesia atau sudah pulang ke Jepang juga.
"Saya sejak awal memang ingin membantu tentara Indonesia agar Indonesia bisa merdeka dari Belanda. Waktu itu pun Jepang sedang mempersiapkan Indonesia supaya merdeka, tetapi keburu Jepang kalah dari sekutu dan harus pulang ke jepang tetapi saya tetap memilih di Indonesia," katanya.
Bantuannya kepada tentara Indonesia, ikut berjuang melawan penjajah Belanda yang datang kembali ke Indonesia, membuat dirinya cacat, tangan kirinya kena ledakan dan diamputasi sehingga kini Oono tak punya tangan kiri lagi.
Temannya disuruh Oono saat itu untuk membawa rambut, album foto serta contoh kukunya supaya keluarganya yang ada di Hokkaido menyangka meninggal dalam peperangan di Indonesia. Tetapi kini keluarganya tahu dia masih hidup di Indonesia karena surat-menyuratnya.
"Saya sama sekali tak ada niat, tak ingin pulang ke Jepang, Indonesia sudah jadi tempat saya, keluarga saya di sini, kehidupan saya di sini, kini ingin menikmati masa hidup tua saya dengan tenang di Indonesia dan bahagia saat ini saya di Indonesia. Kalau pulang sekali pun mau ngapain saya di Jepang, kerja apa saya di Jepang," tekannya.
Oono sadar  takdir hidupnya memang di Indonesia dan sampai meninggal pun ingin di Indonesia bersama anak-anak dan cucu-cucunya saat ini.Selama ini Oono menghidupi anak-anaknya dari bercocok tanam bertani di kebunnya.
Hasil penjualan kebun dan tanah pertaniannya di Batu Malang untuk menghidupi anak-anaknya dan cucunya sampai saat ini.Tampak sekali Oono bahagia bersama keluarganya, tapi kadang-kadang untuk melepas kesepiannya terhadap negerinya dia menyanyi berkaraoke di rumahnya bersama keluarga besarnya dalam bahasa Jepang.
Baca Juga:Pertempuran Kopassus Vs Tropaz Pasukan "Bengis" Didunia Paling sengit & berdarah
"Anak-anak dan cucu saya banyak menghafal lagu bahasa Jepang karena saya menyanyi dalam bahasa Jepang, sama-sama dengan mereka," paparnya lagi lalu tersenyum.
Bantuan dan perjuangannya membantu para pejuang kita memang patut diacungi jempol sehingga mengorbankan tangan kirinya yang tidak ada saatt ini. Selain itu, menurutnya, sejak lima tahun lalu, 2008, mungkin juga karena sudah tua, matanya sudah tidak bisa melihat lagi, sehingga keberadaannya selalu dipapah oleh keluarganya ke mana-mana, ungkapnya dengan memakai batik tangan panjang di hadapan televisi yang merekam ceritanya tersebut.
Dengan nama Rahmat yang berarti sudah menjadi Warga Negara Indonesia, pemerintah kita mungkin bisa ikut memberikan penghargaan baginya yang ikut berjuang bagi kemerdekaan Indonesia di masa perang dunia kedua tersebut. Terima kasih Pak Oono.

Sumber :merdeka.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tentara Jepang Ini Rela Cacat Permanen Demi Bantu Indonesia Usir Belanda"

Posting Komentar